JARINGAN TUMBUHAN
Pada
dasarnya jaringan pada tumbuhan ada dua macam yaitu jaringan meristem
dan jaringan dewasa. Jaringan meristem adalah jaringan yang tersusun
dari sel-sel muda yang aktif membelah, biasanya terdapat pada ujung
batang dan ujung akar. Jaringan dewasa adalah jaringan yang sel-selnya
tidak membelah, telah mengalami diferensiasi (berubah dari jaringan
meristem menjadi jaringan lain), dan membentuk jaringan yang kompleks.
Direktori > Pendidikan > SMA Kelas XI IPA > Biologi > Jaringan Tumbuhan > Jaringan Tumbuhan (Materi Ringkasan)
Sel pada Jaringan Tumbuhan
Jaringan pada tumbuhan tersusun dari beberapa sel tumbuhan yang memiliki struktur yang berbeda dengan sel hewan. Sel tumbuhan memiliki dinding sel, vakuola yang besar, dan memiliki plastida—yang terdiri dari kloroplas, kromoplas, dan leukoplas—yang tidak dimiliki oleh sel hewan. Sedangkan sel tumbuhan tidak memiliki sentriol seperti yang dimiliki sel hewan. Terdapat beberapa jenis sel tumbuhan misalnya sel parenkim, sel kolenkim, dan sel sklerenkim.
Jaringan Meristem
Jaringan
meristem atau jaringan muda adalah jaringan yang terdiri dari
sekelompok sel tumbuhan yang aktif membelah. Hal ini disebabkan karena
penyusun jaringan meristem bersifat embrional.
Berdasarkan asal usulnya, jaringan meristem dapat dikelompokkan menjadi tiga macam:
- Promeristem (telah ada sejak tumbuhan masih dalam tingkat embrio)
- Jaringan meristem primer (terdapat pada tunas dan akar)
- Jaringan meristem sekunder (mengakibatkan batang dan akar membesar ke arah samping)
Berdasarkan letaknya, jaringan meristem dapat dibedakan menjadi tiga yaitu:
- Meristem apikal (di ujung batang dan ujung akar, menyebabkan pertumbuhan tunas batang dan akar)
- Meristem interkalar (di antara ruas-ruas batang, menyebabkan ruas-ruas batang dapat bertambah panjang)
- Meristem lateral (di kambium, menyebabkan batang bertambah lebar)
Jaringan Dewasa
Jaringan
dewasa atau jaringan permanen adalah jaringan yang sudah berhenti
membelah. Jaringan dewasa dibedakan menurut fungsinya seperti berikut:
- Jaringan epidermis. Terletak di bagian paling luar dan berfungi untuk menutupi permukaan tumbuhan. Jaringan epidermis tidak memiliki klorofil. Pada epidermis bisa terdapat stomata, trikomata, spina (duri), velamen, sel kipas, dan sel kersik.
- Jaringan parenkim atau jaringan dasar. Ditemukan pada hampir semua bagian (organ) tumbuhan karena merupakan penyusun sebagian besar organ pada tumbuhan.
- Jaringan penyokong. Fungsinya untuk memperkokoh tanaman.
- Jaringan pengangkut. Berfungsi untuk mengangkut zat-zat yang dibutuhkan oleh tumbuhan. Baik dari akar ke daun melalui xilem maupun dari daun ke seluruh bagian tanaman melalui floem.
- Jaringan gabus. Berfungsi untuk melindungi jaringan lain agar tidak kehilangan air dengan sifat kedap air nya.
Sistem Jaringan pada Tumbuhan
Beberapa jaringan bersatu dan membentuk sistem jaringan. Berikut adalah macam-macam sistem jaringan pada tumbuhan:
- Sistem jaringan dermal. Membentuk pembungkus luar tumbuhan. Sistem ini melibatkan epidermis dan periderm.
- Sistem jaringan pembuluh. Membentuk sistem pengangkutan air dan zat makanan ke seluruh bagian tumbuhan. Sistem ini melibatkan jaringan pengangkut yaitu xylem dan floem.
- Sistem jaringan dasar. Membentuk jaringan dasar pada tumbuhan. Sistem ini melibatkan jaringan parenkim, kolenkim, dan sklerenkim.
Organ pada Tumbuhan
Organ
adalah kumpulan jaringan yang secara bersama-sama melakukan tugas
tertentu. Ciri-ciri organ pada tumbuhan dikotil berbeda dengan yang
dimiliki tumbuhan monokotil. Berikut adalah organ-organ pada tumbuhan:
- Akar. Berfungsi untuk melekatkan tumbuhan pada media (tanah), menyerap air dan zat hara, sebagai cadangan makanan, dan berperan untuk pernapasan.
- Batang. Berfungsi untuk menyalurkan air dan garam mineral, sebagai cadangan makanan, dan sebagai tempat melekatnya daun, bunga, dan buah.
- Daun. Berfungsi untuk fotosintesis.
- Bunga. Sebagai alat reproduksi pada tumbuhan.
Kultur Jaringan
Kultur
jaringan adalah teknik membudidayakan suatu jaringan tanaman menjadi
tanaman baru yang mempunyai sifat seperti induknya. Tujuannya adalah
untuk mendapatkan banyak tumbuhan yang sama dalam waktu singkat. Untuk
melakukan kultur jaringan digunakan jaringan meristem karena jaringan
ini memiliki sel yang selalu membelah dan berkembang.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar